Minggu, 12 Februari 2017

Pertama kali ikut lomba PMR...

  0 komentar
Ini adalah cerita saya ketika saya mengikuti lomba PMR untuk pertama kalinya seumur hidup, yaitu ketika saya masih SMA. (haduh...)
Thumbnail
Setelah saya dilantik menjadi anggota PMR (untuk dilantiknya sendiri itu butuh perjuangan), saya pun mendapat perintah untuk latihan rutin (hadoeh) setiap hari rabu dan sabtu dan meningat jam saya itu sangat kosong (pada zaman itu aku belum ikut les apapun, termasuk les guru), saya pun menyempatkan diri untuk latihan (pada lomba ini aku ikut lomba pp).

Hingga pada suatu hari:
Kira-kira gimana ya...
Oh iya, target kita bukan juara 1, tetapi JUARA UMUM

Di hari pertama latihan untuk lomba, saya pun diberi tahu bahwa PP sendiri ada 4 anggota per grup, yang terdiri atas Ketua Penolong (Penolong 1), Penolong 2, Penolong 3, dan Korban. Karena saya sendiri memang agak 'noob' masalah beginian, jadi saya berharap untuk menjadi korban di hari H-nya.

Setelah mendapat keterangan tersebut, saya pun mendapat lembaran seperti list checklist pesawat yang digunakan untuk dihafalkan agar pas menjadi PP1 bisa lancar. Yang dimana saya sendiri masih megang 'checklist' tersebut ketika latihan menjadi PP1.

Oh iya, setiap latihan, kita selalu bertukar 'posisi pemain', siapa saja yang jadi PP1, PP2, PP3, dan Penolong. Dan ini selalu rutin hingga hari-H...

Di hari-H Fasduction (hari sabtu, yey dispensasi!), kita pun mengambil nomor urut antri, dan sembari menunggu, rasa cemas pun menghantui saya, kira-kira saya jadi PP berapa ya... atau bahkan jadi korban... Dan saya pun diberitahu oleh senior saya, jangan terlalu cemas, bahkan bersikap pede saja, siapa tahu dapetnya korban. Oh iya senior saya itu selalu jadi korban, bahkan (hampir) gak pernah menjadi penolong... Hingga nomor antri kita disebut, saya pun mulai cemas.... Haduh jadi apa ya saya....

Di ruangan lomba, itu hanyalah sebuah kelas yang dibuat sedemikian rupa jadi seperti daerah dengan panjang sekitar 8-10 meter dan lebar sekitar 3-5 meter

Ketika masuk ruang lomba, setelah mengundi soal, saya pun mengambil stik es krim yang dibaliknya ada nomor urut PP. Dan...

SAYA PUN DAPET PP3,

ya setidaknya gk jadi PP1, karena saya sendiri belum begitu hafal urutan-urutannya, dan senior yang jadi korban itu??? Jadi korban lagi... Oh iya, dia tuh anggota irman (rohisnya SMA saya) yang memang gk salah dia itu berdoa dulu setiap kali mau memulai sesuatu

Ketika saya menjadi PP3, saya pun agak mendapat sedikit beban, palingan suruh yang disuruh oleh PP1, yaitu temen saya sendiri. Oh iya lombanya itu 10 menit

Lalu bagaimana hasilnya? Kita menyelesaikannya dalam waktu PAS 10 menit, wow... Ekspetasi yang luar biasa... Dan kita pun mendapatkan juara 1 dalam perlombaan ini, namun kita belum mendapatkan juara umum :(

Lomba keduanya dilaksanakan di DUSAT (SMP 21 Bekasi) pada pertengahan November, dan sebelum lomba, seperti biasa, latihan... Namun kali ini latihannya gk seintens waktu lomba pertama, kita hanya memikirkan kalau korbannya sadar ketika dipanggil namanya... Sehingga bukan halangan bagi PP1... Namun realitanya berbeda...

Ketika lomba di DUSAT, seperti biasa, masuk ke ruangan lomba, mengambil undian soal, dan ini yang paling deg-degan... Mengambil nomor pp... Ternyata... oh sial...

Penolong 1

Saya pun seperti mati rasa, hadoeh... kenapa harus jadi pp1 sih??? Belum lagi saya pada saat itu lagi gk enak badan. Tetapi karena waktu terbatas (cuman 10+5 menit, 10 lomba, 5 penjelasan juri) dan berlaku sistem gugur kalau waktu habis, sehingga mau tidak mau lomba harus dilaksanakan.

Nih apa yang saya ucapkan ketika lagi jadi PP1:
Watashi: "... Apakah kondisi aman?"
Juri: "Hai" (Jepangnya untuk Iya)
Watashi: "Bagaimana keadaan Korban?"
Juri: "Korban jatuh dari lantai 12" (hah ???)
Watashi: "Kami dari PMR SMA 1 mampu melakukan PP. Apakah diizinkan?"
Juri: "Hai"
Watashi: "Kami pun mengecek respon korban dengan respon awas. Apakah korban merespon?"
Juri: "Iie" (Jepangnya untuk Tidak)
Watashi: "Kami pun mengecek respon korban dengan respon suara. Apakah korban merespon?"
Juri: "Iie"
Watashi: "Kami pun mengecek respon korban dengan respon nyeri. Apakah korban merespon?"
Juri: "NIHIL" (NOPE!)
Saya pun kewalahan dan gk tahu apa lagi selanjutnya, namun cuman inget langkah-langkahnya. Kalau gk respon, cek vital korban, lalu cek bagian tubuh korban, hingga menemukan ada bagian yang retak, yaitu di bagian lengan bawah kiri. Namun ada yang kelupaan saya cek, yaitu bagian perut, dan itu menjadi bahan eval...

Saya pun kayak "hadoeeehh" mengapa banyak banget evalnya, dan nilainya turun ketimbang waktu pertama kalinya. Namun saya ditenangkan oleh alumni PMR bahwa sudah jangan bersedih, kita memang harus banyak latihan, demi juara umum...

Dan ternyata kita pun mendapat juara ketiga, dan untuk yang ceweknya mendapatkan juara pertama... Dan yang terpenting, target kita tercapai, yaitu MENJADI JUARA UMUM


Itu fotonya kenapa gk ada saya? Karena pada saat itu, saya lagi gk enak badan, sehingga saya memutuskan untuk pulang dan tidak melanjutkan kegiatan... Saya pun istirahat dan ketika membaca line, saya pun sujud syukur, karena targetnya tercapai, yaitu JUARA UMUM...

Yap itu saja cerita saya mengenai ketika pertama kali saya ikut lomba PMR dalam sejarah hidup saya... Semoga bermanfaat dan bisa diambil pelajarannya. Terima kasih

Related Posts

Based on "My Story"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

► Komentar diluar topik diperbolehkan, tapi tidak akan dibalas
► Link aktif dan iklan hukumnya HARAM
► Aturan memasukan elemen:
   a. Youtube: <i rel="youtube">...youtube url...</i>
   b. Kutipan: <b rel="quote">...quotes...</b>
   c. Kode pendek: <i rel="code">...code here...</i>
   d. Kode panjang: <i rel="pre">...code here...</i>
   e. Gambar: <i rel="image">...img url...</i>

Out Of Topic